Skip to content

Unexpected Windfalls, Education, and Mental Health: Evidence from Lottery Winners in Germany

Grandma Test

Peneliti           : Christian Raschke

Tahun             : 2018

Publisher        : Routledge Taylor & Francis Group

Diulas oleh Jessica Annabel Tio Prisca

Pendahuluan

Hubungan antara keadaan ekonomi dengan aspek kesehatan dapat dikatakan cukup kompleks. Di satu sisi, banyak bukti menyatakan bahwa kesejahteraan ekonomi dan kesehatan saling berhubungan positif. Namun di lain sisi, sejumlah artikel justru menunjukkan adanya peningkatan kesehatan selama resesi, yang berarti kesehatan dan tingkat pendapatan berhubungan terbalik. Untuk mengidentifikasi pengaruh pendapatan terhadap kesehatan, peneliti telah menggunakan berbagai instrumen dan variasi eksogen yang mungkin. Sebagai contoh, Frijters, Haisken-DeNew, dan Shields (2005) meneliti variasi pendapatan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah Jerman dan menunjukkan bahwa terdapat dampak kecil yang signifikan secara statistik dari pendapatan terhadap kesehatan. Beberapa penelitian lain pun berfokus kepada kemenangan lotre dan berusaha menentukan dampaknya terhadap kesehatan penerimanya. Namun, hasil dari setiap penelitian yang dilakukan seringkali berbeda satu dengan yang lain.

Oleh karena itu, jurnal ini ingin mengidentifikasi lebih lanjut terkait hubungan antara dua hal tersebut. Pada jurnal ini, peneliti berfokus pada dampak dari penerimaan uang dalam jumlah secara tiba-tiba terhadap kesehatan dan perilaku kesehatan, baik kesehatan mental maupun fisik. Penelitian ini dilakukan dengan menguji data panel dari pemenang lotre di Jerman untuk mengetahui perubahan dari kesehatan mereka sejak memenangkan lotre.

Strategi Empiris

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengobservasi individu yang memenangkan lotre selama beberapa tahun, mengamati laporan kesehatan mereka, serta mengukur tingkat kesehatan dan perilaku mereka terkait kesehatan tubuhnya. Peneliti memperkirakan dampak dari memenangkan lotre sebagai berikut.

Dimana αi adalah individual fixed effect yang memperhitungkan time-invariant dari karakteristik personal pemenang i, Lotteryi(t-1) adalah adalah variabel dummy yang memberikan nilai satu jika individu i memenangkan lotre pada tahun sebelum tahun survei t dan nol jika sebaliknya. X adalah vektor dari waktu yang bervariasi dari setiap karakteristik individu seperti status menikah, pekerjaan, rumah tangga, ataupun pendapatan. Peneliti juga memasukkan year dummies, yaitu τt  dan month-of-interview dummies pada seluruh spesifikasi.

Penulis memisahkan model untuk pemenang lotre dengan tingkat pendidikan tinggi dengan pemenang lotre dari tingkat pendidikan rendah. Penulis juga memisahkan model untuk mereka yang memiliki aset finansial seperti saham sebelum memenangkan lotere. Hal ini dilakukan untuk mengobservasi tingkat literasi keuangan mereka.

Data

Peneliti menggunakan data dari German Socioeconomic Panel (SOEP). SOEP adalah data yang telah dikumpulkan di Jerman Barat sejak tahun 1984 dan Jerman Timur ditambahkan ke dalamnya sejak tahun 1990. Saat ini, data yang ada mencakup keseluruhan Jerman. Peneliti di sini berfokus pada survei yang dilakukan pada tahun 2000-2011 karena informasi terkait kemenangan lotre terdapat pada tahun-tahun tersebut.

Dalam data tersebut, informasi terkait jumlah uang yang dimenangkan secara tiba-tiba terbagi dalam tiga kategori yaitu lotre, warisan, dan hadiah. Namun, peneliti pada jurnal ini hanya berfokus pada kemenangan lotre saja. Peneliti mengabaikan hadiah karena hadiah dianggap bukanlah sesuatu yang random dan dapat diprediksi. Sementara itu, warisan hanya didapat ketika ada sanak saudara yang meninggal. Oleh karena itu, rasa kehilangan karena ditinggal oleh keluarga terdekat akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan penerimanya sehingga perlu turut diperhitungkan. Mempertimbangkan hal ini, peneliti memilih untuk berfokus pada kemenangan lotre.

Selama 12 tahun dari tahun 2000-2011, terdapat sekitar 13 hingga 28 orang yang memenangkan lotre. Jumlah hadiah yang dimenangkan nilainya sangat besar. Jika diukur dengan nilai Euro tahun 2005, hadiah yang didapat berkisar antara 2.500 Euros hingga 733.055 Euros dimana rata-ratanya berada pada 19.800 Euros.

Hasil Penelitian

Self-reported Health Measures

Dari penelitian ini, diketahui bahwa pada tingkat signifikansi 1%, pemenang lotre lebih cenderung 8% melaporkan diri mengalami kondisi kesehatan yang buruk. Informasi ini diperoleh dari laporan mandiri yang dilakukan melalui pengisian 12-Item Short Form Health Survey (SF-12). Laporan ini memungkinkan peneliti untuk membedakan kondisi kesehatan responden menjadi kesehatan fisik dan mental. Hasilnya dapat dilihat pada kolom 3 dan 4 dari tabel 4 berikut ini.

Berdasarkan tabel di atas, pengukuran mental component score (MCS) dari SF-12 menunjukkan bahwa kesehatan mental responden langsung mengalami penurunan setelah memenangkan lotre. Pada saat yang sama, kesehatan fisik seperti yang diukur oleh physical component score (PCS) tidak dipengaruhi oleh kemenangan lotre. Model tersebut memperkirakan bahwa kemenangan lotre dapat menurunkan MCS sebesar 22% dari deviasi standarnya.

Selanjutnya untuk menginvestigasi lebih lanjut terkait respons dari MCS terhadap penerimaan uang dalam jumlah besar secara tiba-tiba ini, peneliti mengamati setiap subdomain dari MCS tersebut. Dengan begitu, peneliti dapat memperoleh gambaran lebih jelas terkait aspek dari kesehatan mental yang benar-benar terdampak. Nilai yang lebih tinggi dari subdomain tertentu menunjukkan hasil yang lebih baik. Hasil dari pemisahan setiap subdomain MCS dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa vitality menurun secara signifikan, kira-kira 1,8 poin, setelah kemenangan lotre. Subdomain vitality ini sendiri berkaitan dengan tingkat energi dari responden. Di samping itu, terdapat juga subdomain social functioning yang mengukur pada tingkat berapa responden merasa terbatas secara sosial, seperti dalam berhubungan dengan teman, keluarga, ataupun saudara lainnya akibat adanya gangguan kesehatan mental. Dalam hal ini, diketahui bahwa kemenangan lotre tidak mempengaruhi secara signifikan. Dampak paling besar dapat dilihat pada subdomain mental yang berkaitan dengan kecenderungan responden untuk merasa down, sedih, serta kesulitan untuk merasa relaxed dan well-balanced. Pada subdomain ini, kemenangan lotre menyebabkan penurunan sebesar 25% dari deviasi standarnya.

Selain itu, penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa bahwa memenangkan lotre tidak memiliki dampak terhadap perubahan perilaku kesehatan seperti kebiasaan merokok ataupun minum minuman keras.

Pendidikan

Meskipun sebelumnya telah diketahui dampak dari mendapatkan uang dalam jumlah besar secara tiba-tiba terhadap kesehatan mental, mekanisme terjadinya hal ini masih belum jelas. Untuk mengeksplorasi hal ini, peneliti memisahkan responden ke dalam dua kelompok dengan tingkat pendidikan yang berbeda.

Dari pemisahan ini diketahui bahwa dampak negatif dari kemenangan lotre hanya ditemukan pada kelompok dengan tingkat pendidikan yang rendah. Bagi mereka dengan tingkat pendidikan yang rendah, pada tingkat signifikansi 1%, data menunjukkan bahwa kondisi kesehatan buruk meningkat sebesar 9%. Sementara itu, kesehatan mental menurun sebesar 27% dari deviasi standarnya. Di lain sisi, tidak ditemukan dampak yang signifikan pada kelompok dengan tingkat pendidikan tinggi.

Jika diperhatikan lebih lagi, sub-komponen dari MCS pada SF-12 pun menunjukan pola yang sama. Tabel 8 menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pendidikan yang rendah mengalami penurunan vitality, kenaikan masalah role emotional, dan juga penurunan kesehatan mental setelah memenangkan lotre. Nilai dari vitality diperkirakan menurun sebesar 27%, nilai role emotional menurun sebesar 18%, sementara nilai subdomain mental menurun sebesar 26%. Maka secara sistematis, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara individu dengan tingkat pendidikan tinggi dengan tingkat pendidikan rendah. Hasil dari penelitian ini memprediksi bahwa secara umum, kesehatan mental dari pemenang lotre dengan tingkat pendidikan yang rendah menurun sebesar 18-26% dari deviasi standar atau 1,8-2,6index points.

Selanjutnya, perbedaan respons dari kemenangan lotre antara individu dengan tingkat pendidikan tinggi dengan rendah dapat dihubungkan dengan perbedaan pada tingkat literasi keuangan mereka. Oleh karena itu, peneliti pun memisahkan model untuk individu dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi dengan yang rendah.

Literasi Keuangan

Literasi keuangan bukan merupakan suatu hal yang dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu, peneliti menggunakan data dari kepemilikan aset finansial sebelum memenangkan lotre sebagai penanda bahwa orang tersebut telah melek finansial. Dengan begitu, peneliti dapat membagi responden ke dalam dua kelompok yang berbeda berdasarkan ada tidaknya kepemilikan aset finansial.

Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa masyarakat dengan tingkat literasi keuangan yang rendah terdampak lebih besar. Mereka lebih cenderung 10,5% untuk melaporkan diri mengalami kesehatan yang buruk. Komponen kesehatan mental mereka pun menurun sebesar 56%. Sementara itu, individu yang sebelumnya telah memiliki aset finansial lebih cenderung 6,9% untuk melaporkan diri mengalami kesehatan yang buruk setelah memenangkan lotre. Namun pada kelompok ini, tidak ditemukan dampak yang signifikan pada komponen kesehatan mental.

Tabel 10 menunjukkan bahwa pada kelompok dengan tingkat literasi keuangan yang rendah, keseluruhan sub-komponen dari MCS mengalami penurunan secara signifikan setelah kemenangan lotre. Penurunan poin ini berkisar antara 38% hingga 49% pada tingkat signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa kedua kelompok, baik yang memiliki literasi keuangan tinggi maupun rendah melaporkan diri mengalami kesehatan yang memburuk, namun mereka yang melek finansial mengalami dampak buruk yang lebih kecil.

Timing

Berikutnya, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui apakah penurunan kesehatan fisik maupun mental yang terjadi bersifat sementara atau berjangka panjang. Nyatanya, dari penelitian yang dilakukan, dampak negatif bagi kesehatan akibat mendapatkan uang dalam jumlah besar secara tiba-tiba semakin kecil dari waktu ke waktu. Responden yang memenangkan lotre pada satu tahun sebelumnya mengalami penurunan kesehatan sebesar 7,7 persen, responden yang memenangkan lotre dua tahun sebelumnya mengalami penurunan kesehatan sebesar 4,5 persen, dan mereka yang memenangkan lotre pada tiga tahun sebelumnya mengalami penurunan kesehatan hanya sebesar 4,4 persen. Sementara itu, dampak bagi kesehatan mental pun sifatnya hanya jangka pendek. Mereka yang memenangkan lotre pada satu tahun sebelumnya mengalami penurunan kesehatan mental sebesar 22%, tetapi pada tahun-tahun berikutnya tidak ditemukan hasil yang signifikan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran sebelumnya, peneliti melalui jurnal ini mengestimasi bahwa terdapat dampak dari menerima uang dalam jumlah besar secara tiba-tiba terhadap aspek kesehatan, baik fisik maupun mental. Peneliti menemukan bahwa mereka yang mendapatkan uang dalam jumlah besar secara tiba-tiba lebih cenderung 8% untuk melaporkan diri mengalami kondisi kesehatan yang buruk. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan yang cukup signifikan pada komponen kesehatan mental. Di samping itu, peneliti juga menemukan bahwa dampak negatif yang terjadi ini lebih banyak dialami oleh mereka dengan tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat literasi keuangan yang rendah.

Comment

Leave a Reply

KANOPI FEB UI

Sekretariat Kanopi FEB UI Lantai 2 Student Centre Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia Depok, 16424 – Indonesia

CONTACT US

Phone
+62 81279633315 (Meizahra)

Email
executiveboard.kanopifebui@gmail.com

© kanopi-febui.org - 2021

MANAGED BY BIRO PUBLIKASI DAN INFORMASI

<