Skip to content

Does Health Promote Economic Growth? Portuguese Case Study: From a Dictatorship to a Democracy

Grandma Test

Peneliti           : Sonia Maria Aniceto

Tahun             : 2014

Publisher        : Springer

Diulas oleh Eriq Ihsan Moeloek

Pendahuluan

Jarang terlihat ada suatu pemerintah yang mengutamakan kesehatan sebagai prioritas untuk membangun perekonomian yang kuat dan berkelanjutan. Namun, sejak munculnya pandemi COVID-19, pemerintah di seluruh dunia memiliki dua prioritas, yaitu kondisi perekonomian negara dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakat merupakan sebuah topik yang telah menarik perhatian  banyak peneliti. Maka, penelitian ini dilakukan untuk meninjau kembali diskusi mengenai pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakat dengan merujuk kepada data deret waktu dari Portugal antara tahun 1960 dan 2005.

Selanjutnya, penelitian mengenai kausalitas antara kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi ini dilakukan untuk mencari solusi  atas berbagai masalah yang belum dapat diselesaikan. Salah satu hal yang sangat penting adalah untuk mengidentifikasi kausalitas antara kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar pemerintah sebuah negara dapat menghasilkan kebijakan kesehatan yang mampu memberdayakan masyarakat. Penelitian ini juga akan memberikan gambaran yang lebih lengkap kepada para pembuat kebijakan agar mereka dapat mengatur alokasi anggaran untuk kesehatan masyarakat sesuai kebutuhannya. Standar kesehatan masyarakat memang merupakan hal yang sangat penting akan kemajuan suatu negara dan oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti lebih mengenai hal tersebut.

Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan data tahunan time series untuk Portugal dari tahun 1960 hingga 2005. Data mengenai Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) bersumber dari Bank of Portugal yang dideflasi untuk indeks harga 2002. Ukuran ketimpangan pendapatan diperoleh dengan membagi deviasi kuadrat dari PDB dengan jumlah observasi, diukur dengan deviasi (2,175,7 ± 2,250,2). Selain itu, K merupakan fixed stock of capital (11.888.9 ± 13.888.7) dan L adalah number of working hours (1.671,99 ± 209). Data mengenai Stock of Fixed Capital dan Number of Working Hours diperoleh dari The Conference Board dan Groningen Growth and Development Center. Selanjutnya, angka kematian bayi dan harapan hidup diperoleh dari statistik nasional Portugis. Hipotesis diuji dengan menggunakan model VAR dengan data time series dari negara Portugal antara tahun 1960 dan 2005. Hal ini ditunjukkan pada Table 1 yang tercantum dibawah.

Metodologi Penelitian

Analisis ini akan dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan endogen yang menganggap modal manusia sebagai salah satu faktor produksi dan juga mengadopsi model autoregresif vektor untuk menguji kausalitas antara kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa variabel yang akan diperhitungkan diantaranya adalah harapan hidup, tenaga kerja, modal yang dimiliki oleh penduduknya dan kematian bayi. Selain itu, penelitian ini juga akan memperhitungkan peristiwa politik besar dalam sejarah Portugal yang berdampak pada sektor ekonomi, budaya, sosial dan politik.

Penelitian ini akan merujuk kepada Lucas Growth Model, dimana output (Y) merupakan fungsi dari tenaga kerja, modal dan pendidikan. Namun, karena model tersebut digunakan untuk penelitian ini yang mengangkat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakat, maka faktor kesehatan tentunya juga dimasukkan.

Y = Gross Domestic Product [GDP]

A = Scale Factor

K = Stock of Fixed Capital

u  = Waktu yang dialokasikan untuk produksi

h  = Human capital-health

Dasar pemikiran pengadopsian spesifikasi ini didasarkan pada hipotesis bahwa human capital-education muncul dalam pasar kerja melalui kualitas angkatan kerja. Selain itu, kesehatan juga dipengaruhi oleh kualitas angkatan kerja. Maka dengan itu, dapat dikatakan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan dua hal yang dapat menjelaskan produktivitas tenaga kerja. Dengan mengingat bahwa modal yang dimiliki oleh setiap individu berbeda, maka angkatan kerja (L) dapat diartikan sebagai L = uN. Oleh sebab itu, persamaan yang telah dicantumkan di atas juga dapat dijabarkan sebagai:

Persamaan ini dapat menjelaskan produksi sebagai fungsi yang terdiri dari scale factor (A), jumlah jam kerja (L), human capital-education , human capital-health (h) dan varians GDP. Varians GDP dimasukkan berdasarkan teori yang menganggap ketimpangan sebagai penyebab kematian, selain kebijakan kesehatan, dengan ketimpangan sosial sebagai penyebab stres dan penyakit kronis. Dengan asumsi bahwa a adalah rasio dari tingkat pertumbuhan pendidikan modal manusia, maka dapat diartikan bahwa:

C = konstanta integrasi

Maka dengan itu, growth equation yang digunakan adalah:

Persamaan yang tercantum di atas dapat menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan merupakan fungsi yang diperoleh dari pertumbuhan persediaan modal tetap, pertumbuhan jam kerja, varian GDP, kematian bayi (h1) dan harapan hidup (h2).

Berikut adalah hipotesis yang sedang diuji dalam penelitian ini:

  • Absolute income hypothesis dimana pendapatan lebih tinggi meningkatkan kesehatan masyarakat.
  • Relative income hypothesis dimana kesehatan masyarakat yang lebih baik menyebabkan kenaikan pendapatan.
  • Bi-directional causality dimana hubungan antara kesehatan dan kenaikan pendapatan adalah bi-directional.

Variabel yang terlihat dalam persamaan yang tercantum di bawah dapat diartikan sebagai growth rate. Untuk menguji hipotesis tersebut, model dapat diestimasi dengan menggunakan konsep ekonometrika, sebagai berikut:

Hasil Penelitian

Seperti yang tercantum dalam Table 2, karena semua variabel menunjukkan tren, hipotesis alternatifnya adalah bahwa deret tersebut tidak bergerak dengan tren dan konstanta.

Penelitian ini menggunakan vector autoregressive model analysis. Model VAR (Vector Autoregressive Model Analysis) digunakan adalah:

Koefisien positif untuk A11 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara L dan income growth, sedangkan untuk A12 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara capital dan income growth. Selain itu, koefisien positif untuk A13 menunjukkan hubungan positif antara variation dan income growth, sedangkan koefisien positif untuk A14 menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat yang baik dapat menyebabkan income growth. Selanjutnya, koefisien positif untuk A21 dapat menunjukkan bahwa L mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat, sedangkan jika A22 merupakan koefisien positif ini dapat menunjukkan bahwa K mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Koefisien positif untuk A23 menunjukkan bahwa variation berdampak pada kesehatan masyarakat, sedangkan untuk A24 juga menunjukkan bahwa income growth berpengaruh pada kesehatan masyarakat negara tersebut.

Figure yang tercantum diatas adalah Table 3. L dan K dapat dikatakan sebagai variabel endogen. Nilai 0,3682 untuk lagged GDP, 0,2978 untuk labour, dan 0,2662 untuk capital menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) yang positif dan proporsional. Selain itu, GDP memiliki negative dan statistical dependence pada harapan hidup (health2). Nilai -1.072 menunjukkan bahwa ketika health2 meningkat, GDP turun secara proporsional. Maka dengan itu, null hypothesis dapat ditolak, karena pertumbuhan ekonomi terbukti berdampak pada standar kesehatan masyarakat. Hasil dari Table 3 juga dapat memvalidasi hypothesis of absolute income.

Model VAR memungkinkan kausalitas Granger digunakan antara kenaikan pendapatan dan kesehatan. Dapat disimpulkan dari Table 4 bahwa terdapat kausalitas antara GDP (Gross Domestic Product dan harapan hidup (health2), yang memvalidasi hipotesis pendapatan absolut. Selain itu, nilai 3,5145 juga dapat menunjukkan bahwa GDP berdampak pada kematian bayi (health1). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tanpa pertumbuhan ekonomi, kondisi kesehatan masyarakat tidak akan membaik, namun juga dapat dikatakan sebaliknya bahwa tanpa masyarakat yang sehat pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak akan maksimal. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memastikan keharmonisan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang akan  menciptakan pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi saling mempengaruhi dan berkaitan. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan oleh masyarakat suatu negara untuk meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya hal ini akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Secara umum, analisis ini menunjukkan bahwa GDP berdampak pada kesehatan, yaitu bahwa kenaikan pendapatan, peningkatan harapan hidup dan penurunan angka kematian bayi memiliki korelasi yang positif. Namun, untuk memperdalam analisis mengenai hubungan antara kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lebih jauh, di lain waktu penelitian tersebut dapat dilanjutkan dengan menggunakan kasus-kasus negara lain.

Comment

Leave a Reply

KANOPI FEB UI

Sekretariat Kanopi FEB UI Lantai 2 Student Centre Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia Depok, 16424 – Indonesia

CONTACT US

Phone
+62 81279633315 (Meizahra)

Email
executiveboard.kanopifebui@gmail.com

© kanopi-febui.org - 2021

MANAGED BY BIRO PUBLIKASI DAN INFORMASI

<